GEREJA YANG DINAMIS
Terus-menerus mencari untuk menemukan
Wawancara khusus Nuntius dengan Mgr. A. Henrisoesanta
seputar Visi Dasar Pastoral Keuskupan Tanjungkarang Tahun 1999
Kata Pengantar
Angin segar pembaharuan berhembus dalam Gereja Katolik sejak Paus Johanes XXIII memaklumkan ke seluruh dunia bahwa ia bermaksud menyelenggarakan Konsili Vatikan II. Beliau ingin mengajak Gereja untuk mengevaluasi kehidupan dan pelaksanaan misinya. Ada tiga hal yang hendak dicapai dalam konsili itu yaitu: pembaharuan rohani dalam terang Injil, penyesuaian dengan masa sekarang (aggiornamento) untuk menanggapi tantangan zaman modern, dan mengembangkan persekutuan segenap umat Kristen sesuai kehendak Kristus.
Konsili Vatikan II yang terselenggara tahun 1962 – 1965 itu menjadi dasar pembaharuan di banyak segi kehidupan Gereja. Disemangati oleh konsili itu pula, pemahaman tentang Gereja pun diperbaharui. Pada masa sekarang ini Gereja lebih dipahami sebagai communio atau himpunan umat Allah. Kita semua adalah anggota dalam satu tubuh (I Kor.12 : 12 – 31). Setiap anggota mempunyai martabat yang sama. Dengan demikian Gereja meminta peran serta dan tangungjawab bersama dari setiap warganya pula.
Setiap warga Gereja dipanggil dan diutus oleh Kristus sendiri untuk menampakkan dan menghadirkan keselamatan Tuhan di tengah masyarakat dengan cara masing-masing sesuai panggilan dan karismanya. Umat tertahbis harus “profesional” dalam pelayanan rohani dan sakramen, sedangkan kaum awam harus “profesional” dalam bidang tata dunia.
Buklet berjudul GEREJA YANG DINAMIS ini merupakan hasil wawancara redaksi Nuntius dengan Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Mgr. Anderas Henrisoesanta. Pertama kali dimuat dalam buletin Keuskupan Tanjungkarang, Nuntius, dalam edisi X, Juli 1996, dalam rangka menyambut 20 tahun tahbisan uskup Mgr. Andreas Henrisoesanta. Kini tulisan ini dihadirkan lagi secara khusus agar lebih dapat disebarluaskan di Keuskupan Tanjungkarang, dan dikenal oleh masyarakat luas.
Tulisan ini mengungkapkan dinamika Gereja Lampung dari masa ke masa, yang pada prinsipnya dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dalam terang Roh Kudus. Bapa Uskup selaku pemimpin Gereja Lampung mengajak jemaat untuk semakin membuka diri, berdialog dan memasyarakat dengan menyadari panggilannya. Meninggalkan budaya introvert menuju budaya extrovert, dari pendekatan top down menjadi bottom up.
Selengkapnya download link di bawah ini :
Download Gereja yang dinamis Document
gereja_yang_dinamis_-_buku.doc |
File Size: | 0 kb |
File Type: | doc |
Download File
Download Statuta Dewan Pastoral
statuta_dewan_pastoral.pdf |
File Size: | 0 kb |
File Type: | pdf |
Download File
Download Diagram Pastoral
Design by Kurniawan Catur
Copyright - 2010